Guru PPKn SMP Negeri 12 Tasikmalaya
Penelitian ini dilatar belakangi oleh masih rendahnya nilai rata-rata hasil belajar pada mata pelajaran Pendidikan Pancasila Kewarganegaraan dan kurang aktifnya siswa proses pembelajaran Pendidikan Pancasila Kewarganegaraan di SMP Negeri 12 Tasikmalaya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran Project citizen dan kemampuan berpikir kritis terhadap hasil belajar siswa pada pokok bahasan Melaksanakan Prinsip-Prinsip Kedaulatan sesuai dengan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 kelas IX di SMP Negeri 12 Tasikmalaya.
Populasi dari penelitian ini adalah 11 kelas dan sampel 2 kelas yang di ambil secara acak atau random sampling. 1 kelas sebagai kelas eksperimen dan 1 kelas sebagai kelas kontrol. Lokasi penelitian adalah SMP Negeri 12 Tasikmalaya yang terletak di Kelurahan Karsamenak Kecamatan Kawalu Kota Tasikmalaya. Penelitian ini dilaksanakan pada semester I tahun pelajaran 2018-2019. Metodelogi penelitian yang digunakan adalah eksperimen. Data penelitian diperoleh dengan menggunakan instrumen penelitian berupa angket untuk mengukur tingkat kemampuan berpikir kritis dan tes hasil belajar dengan soal pilihan ganda sebanyak 25 nomor. Untuk uji hipotesis statistik menggunakan Anova dua jalur dengan pengolahan data menggunakan Microsoft Excel 2013. 1) hasil belajar dengan model project citizen lebih baik dibandingkan menggunakan model konvensional (ceramah) (Fhit >11,23 Ftab 4,08), 2) hasil belajar siswa dengan kemampuan berpikir kritis tinggi lebih baik dibandingkan siswa dengan kemampuan berpikir kritis rendah (Fhit 31,19 > Ftab 4,08), 3) tidak terdapat interaksi yang signifikan antara model project citizen dan kemampuan berpikir kritis terhadap hasil belajar (Fhit 0,02 < Ftab 4,08). 4) hasil belajar siswa pada kelompok kemampuan berpikir kritis tinggi pada model project citizen tidak lebih baik dibandingkan model konvensional (ceramah) (Fhit 0,02 < Ftab 4,08). 5) hasil belajar siswa pada kelompok kemampuan berpikir kritis rendah pada model project citizen tidak lebih baik dibandingkan model konvensional (ceramah) (Fhit 0,02 < Ftab 4,08).
Kesimpulan
dari penelitian Hasil
belajar Pendidikan Pancasila Kewarganegaraan
pada kelas eksperimen dan kelas kontrol memiliki perbedaan yang signifikan, dan
terdapat perbedaan hasil belajar Pendidikan Pancasila Kewarganegaraan
antara siswa yang memiliki kemampuan berpikir kritis tinggi dengan siswa yang
memiliki kemampuan berpikir kritis rendah. Sedangkan interaksi antara kelompok
perlakuan dan kemampuan berpikir kritis tidak menunjukkan interaksi antara
ketiga komponen.
Simpulan dari hipotesis yang diajukan yaitu sebagai berikut:
- Hasil belajar Pendidikan Pancasila Kewarganegaraan antara pembelajaran dengan menggunakan model project citizen lebih tinggi dari hasil belajar siswa yang belajar pada model ceramah.
- Hasil belajar siswa antara yang memiliki kemampuan berpikir kritis tinggi lebih tinggi dari hasil belajar siswa yang memiliki kemampuan berpikir kritis rendah.
- Tidak terdapat interaksi antara penggunaan model project citizen dan berpikir kritis terhadap hasil belajar Pendidikan Pancasila Kewarganegaraan.
- Hasil belajar siswa yang menggunakan model project citizen pada siswa yang memiliki kemampuan berpikir kritis tinggi tidak lebih baik dari siswa yang belajar menggunakan model ceramah pada siswa yang memiliki kemampuan berpikir kritis tinggi.
- Hasil belajar siswa yang menggunakan model project citizen pada siswa yang memiliki kemampuan berpikir kritis rendah tidak lebih baik dibandingkan siswa yang belajar menggunakan model ceramah pada siswa yang memiliki kemampuan berpikir kritis rendah.
Dari hasil penelitian dan simpulan yang dihasilkan peneliti memberikan saran :
- Perlu adanya inovasi model pembelajaran yang lebih kreatif pada pelajaran Pendidikan Pancasila Kewarganegaraan, karena pembelajaran Pendidikan Pancasila Kewarganegaraan bertujuan meningkatkan wawasan yang luas dengan menghasilkan para siswa yang cerdas, berpikir kritis, bertanggung jawab dan berkarakter.
- Dengan penggunaan model, metode dan media yang sesuai, siswa di harapkan tidak merasakan bosan atau jenuh selama pembelajaran berlangsung, dan siswa merasakan kemudahan dalam menerima setiap materi yang dipelajari dan dapat memberikan pengalaman belajar kepada siswa diharapkan kemampuan berpikir kritis siswa akan semakin meningkat.
- Peningkatan kemampuan berpikir kritis siswa sangat diperlukan untuk mendorong terciptanya generasi-generasi muda yang berwawasan luas, berkarakter dan bertanggungjawab.
- Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut tentang pengaruh model project citizen dan berpikir kritis untuk pokok bahasan yang lain dengan penelitian yang lebih baik dan lebih lengkap.
1 Komentar
Masya Allah mantabb pa harsya
BalasHapus