SOSIALISASI PENDIDIKAN KESEHATAN DENGAN TEMA KESEHATAN JIWA PADA REMAJA

 


Sosialisasi pendidikan kesehatan yang berjudul Kesehatan jiwa pada remaja dilaksanakan pada hari rabu tanggal 12 Januari 2022 bertempat di aula SMP Negeri 12 Tasikmalaya. Kegiatan ini bekerja sama dengan Puskesmas Kawalu dan Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya. Kegiatan ini di ikuti oleh perwakilan peserta didik setiap kelasnya


Kesehatan jiwa atau pengertian yang lain ialah kesehatan mental (mental health) merupakan tingkatan kesejahteraan secara psikologis. Kesehatan jiwa terdiri dari beberapa jenis kondisi yang secara umum dikategorikan dalam kondisi sehat, gangguan kecemasan, stres, dan depresi.

Menurut Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, kesehatan jiwa yang baik adalah kondisi dimana seseorang secara batin berada dalam keadaan tenteram dan tenang, sehingga memungkinkan untuk menikmati kehidupan sehari-hari dan menghargai orang lain di sekitar.

Kesehatan jiwa dapat didefinisikan juga sebagai ranah yang mengurusi (mengelola, dan sebagainya) suatu kondisi yang memungkinkan perkembangan fisik, intelektual, dan emosional yang optimal dari seseorang dan perkembangan itu sejalan dan selaras dengan keadaan orang lain. Sedangkan Kesehatan Jiwa Remaja merupakan tingkatan kesejahteraan secara psikologi pada Remaja, yang terdiri dari beberapa jenis yang dikategorikan dalam kondisi sehat jiwa Remaja, gangguan kecemasan pada Remaja, stres pada Remaja, dan depresi pada Remaja.

Kesehatan jiwa Remaja yang baik adalah kondisi dimana Remaja secara batin dalam keadaan tenteram dan tenang, sehingga memungkinkan untuk menikmati kehidupan sehari-hari dan menghargai orang lain di sekitar. Kesehatan jiwa pada Remaja dipengaruhi oleh berbagai peristiwa yang terjadi dalam kehidupannya, yang memiliki dampak besar pada perilaku dan kepribadian Remaja. Peristiwa-peristiwa yang mungkin terjadi adalah, kondisi keluarga (bahagia atau tidak), pelecehan Remaja, bullying, dll.

Apabila peristiwa-peristiwa yang negatif terjadi dan tidak segera diatasi, Remaja bisa mengalami gangguan kesehatan mental, dan timbul penyakit mental. Hal tersebut dapat mempengaruhi bagaimana cara Remaja berperilaku, berhubungan/sosial dengan orang lain, membuat pilihan, hingga dapat memicu hasrat Remaja untuk menyendiri dan menyakiti diri sendiri.

Beberapa jenis gangguan mental Remaja yang umum ditemukan di masyarakat adalah, depresi pada Remaja, gangguan bipolar pada Remaja, kecemasan atau ketakutan pada Remaja, stres pada Remaja, dll. Sebagai deteksi dini, berikut gejala-gejala awal seorang Remaja mengalami gangguan kesehatan jiwa:

• Perubahan sikap menjadi suka berteriak atau berkelahi dengan keluarga dan teman-teman.
• Delusi, paranoia, atau halusinasi.
• Kesulitan hingga kehilangan kemampuan untuk berkonsentrasi terhadap suatu hal.
• Mulai timbul kperasaan ketakutan, kekhawatiran.
• Ketidakmampuan untuk mengatasi stres atau masalah sehari-hari.
• Mudah marah dan rentan melakukan kekerasan.
• Suka menyendiri dan menarik diri dari lingkungan.
• Mendengar suara-suara hingga mempercayai sesuatu yang tidak nyata.
• Mudah mengalami perubahan suasana hati secara drastis, seperti marah, sedih, dll
• Mudah bingung
• Menurunnya kemampuan ingatan
• Mencoba mengkonsumsi alcohol, rokok, hingga keinginan mengkonsumsi narkotika, psikotropika, dan zat adiktif.

Pentingnya kesehatan jiwa pada Remaja sehingga di atur dalam Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 25 Tahun 2020 Direktorat Pencegahan dan Pengendalian Masalah Kesehatan Jiwa dan NAPZA (Narkoba, Psikotropika dan Zat Adiktif) dan memiliki sub direktoratnya sendiri yaitu Subdirektorat Masalah Kesehatan Jiwa Anak dan Remaja. Direktorat Pencegahan dan Pengendalian Masalah Kesehatan Jiwa dan NAPZA (Narkoba, Psikotropika dan Zat Adiktif) merupakan direktorat yang berada di bawah unit kerja Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.

Materi yang disampaikan tentunya menjadi informasi dan pengetahuan baru untuk peserta didik dan tentunya bagi para guru.



Posting Komentar

0 Komentar